https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/issue/feed Journal of Public Health Education 2024-04-21T00:00:00+00:00 Admin JPHE journals@prosciences.net Open Journal Systems <p><strong>Journal of Public Health Education (JPHE)</strong> is a scientific journal published by MPI Press since August 2021. <strong>JPHE</strong> accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers), sistematic review, and case study with a focus on the development of public health problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of Health Promotion; Occupational Health, and Safety; Epidemiology; Environmental Health; Health Administration and Policy; Biostatistics; Reproductive Health; Hospital Management; Nutrition Science; Health Information Systems in Regional of Indonesia. <strong>JPHE</strong> also receives scientific contributions from outside the Indonesian Region as long as it is related to public health and has a comparison with the State of Indonesia.</p> <p>Articles published in<strong> JPHE</strong> go through a double-blind peer-review process. Therefore, the decision to accept scientific articles is in the right of the Editorial Board based on peer reviewer's recommendations.</p> https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/182 Analisis Capaian Cakupan Angka Bebas Jentik di Wilayah Puskesmas Sukmajaya Depok 2022 2024-03-25T03:50:42+00:00 Firda Azkia Rahma mutiaranandini388@gmail.com Dinda Fenia Sindhi Rahayu firdarahma445@gmail.com Mutiara Nandini firdarahma445@gmail.com Ratu Alfiyatul Barriyah firdarahma445@gmail.com Luqman Yoga Prawira firdarahma445@gmail.com <p><strong>Pendahuluan: </strong>DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan yang angka kejadiannya dapat dikurangi dengan melakukan upaya pengendalian vektor, salah satunya adalah Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pada bulan April dan Mei 2021, Kabupaten Sukmajaya mempunyai jumlah kasus DBD yang cukup tinggi yaitu sebanyak 77 kasus.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui cakupan cakupan bebas jentik di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan dalam penelitian ini diperoleh 15 responden dengan mengambil data pemantauan jentik berkala (PJB). Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara terhadap 30 rumah untuk mengidentifikasi permasalahan pencapaian cakupan ABJ di wilayah Puskesmas Sukmajaya Depok tahun 2022.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ditemukan kurangnya perilaku masyarakat dalam melakukan PSN, 3M dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam melakukan 3M dan juga kurangnya literasi lingkungan, selain itu juga kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyuluhan Demam Berdarah Dengue. dan juga kurangnya dana, alat dan bahan untuk meningkatkan perilaku 3M di daerah tersebut.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Prevalensi kejadian demam berdarah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Sukmajaya mengalami peningkatan. Selain itu, masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menjalankan 3M dan juga kurangnya literasi lingkungan sekitar, kurangnya edukasi mengenai Demam Berdarah Dengue, serta kurangnya dana, alat dan bahan untuk meningkatkan 3M. perilaku di daerah tersebut.</p> 2024-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Public Health Education https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/205 Hubungan Penerapan Perilaku Cuci Tangan dan Jajanan Sehat dengan Kejadian Diare pada Anak Usia Sekolah Dasar Kelas IV di SDN Kalibaru 03 Kota Depok Tahun 2022 2024-03-25T03:53:57+00:00 Indah Tri Utami i3utami2@gmail.com Nining Rukyah i3utami@gmail.com Nur Eni Lestari i3utami@gmail.com <p><strong>Latar Belakang</strong><strong>: </strong>Diare adalah pengeluaran feses yang konsistensinya lembek sampai cair dengan frekuensi pengeluaran feses sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari. Faktor pencegahan diare adalah dengan mencuci tangan dan membeli jajanan sehat.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui hubungan penerapan perilaku cuci tangan dan jajanan sehat dengan kejadian diare pada anak usia sekolah dasar kelas IV di SDN Kalibaru 03 Kota Depok Tahun 2022.</p> <p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan <em>Cross</em><em>-</em><em>Sectional</em>, populasi dalam penelitian ini merupakan siswa kelas IV SDN Kalibaru 03 sebanyak 128 siswa sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 56 orang yang diambil menggunakan teknik <em>probability sampling</em>. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner kemuadian analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik<em> chi-square</em>.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Berdasarkan hasil uji statistik pada hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare didapatkan nilai <em>P-Value </em>0,013 &lt; 0,05.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Hasil Penelitian menunjukkan masih banyak siswa/i yang lalai terhadap kebersihan diri sendiri dan lingkungan yang menyebabkan banyaknya siswa/i yang mengalami diare. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara jajanan sehat dengan kejadian diare di SDN Kalibaru 03.</p> <p>Kata Kunci : Perilaku cuci tangan, jajanan sehat, kejadian diare</p> 2024-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Public Health Education https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/185 Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah, Kebiasaan Merokok dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian ISPA pada Anak 0-5 Tahun 2024-03-25T03:40:09+00:00 Syahrul Salamat syahrulsalamat02@gmail.com <p><strong>Pendahuluan</strong><strong>:</strong> Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia, mempengaruhi berbagai kalangan usia dari anak-anak hingga lansia. ISPA umumnya paling sering terjadi pada anak dimana angka kejadian ISPA salah satunya terjadi di wilayah Puskesmas Bibinoi.</p> <p><strong>Tujuan</strong><strong>:</strong> Untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan rumah, kebiasan merokok dan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada anak 0-5 tahun.</p> <p><strong>Metode</strong><strong>:</strong> Penilitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross</em><em>-</em><em>sectio</em><em>nal</em><em> study</em>. Penilitian ini di lakukan pada bulan 22 April 2022. Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki balita usia 0-5 tahun yang berkunjung di Puskesmas Bibinoi. Teknik sampling yang peneliti gunakan yaitu total sampling, sehingga sampel yang didapatkan berjumlah 104 orang, instrumen penilitian menggunakan kuesioner. Uji analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik <em>chi-square</em>.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong>:</strong> Penilitian di peroleh 54 (51.9) responden yang tidak memiliki lingkungan rumah yang kurang baik, 56 (53.8) responden yang memiliki kebiasaan merokokok, dan 52 (50.0) responden pengetahuan Ibu kurang. Hasil penilitian<strong> </strong>analisis <em>p</em><em>-</em><em>value </em>0,000 kondisi lingkungan rumah<em> </em>0,000 kebiasaan merokok, dan 0,000 pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada anak 0-5 tahun.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong><strong>:</strong> Ada hubungan lingkungan rumah, kebiasan merokok, dan pengetahuan ibu terhadap kejadian ISPA pada Anak 0-5 tahun di PKM Bibinoi tahun 2022.</p> 2024-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Public Health Education https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/213 Analisis Resiko Kerja dan Upaya Pengendalian Bahaya pada Personel Grup A di Paspampres Jakarta Tahun 2022 2024-04-11T03:21:11+00:00 Bella Fitrianie bfitrianie@gmail.com Agustina Sari agustinasari988@gmail.com Muhamad Yaser mohamad.yaser@stikim.ac.id <p><strong>Pendahuluan:</strong> Menurut BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020, jumlah kecelakaan kerja mencapai 153.044 kasus. Angka tersebut turun 1,46% dibandingkan tahun 2019 yaitu 155.327 kasus. Berdasarkan lokasi kejadian, kecelakaan kerja terbanyak sebanyak 104.823 kasus atau setara 68,9% terjadi di lingkungan kerja.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk menganalisis risiko kerja dan upaya pengendalian bahaya pada personil golongan a di Paspampres tahun 2022.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang dipakai berupa HIRARC. Informan penelitian berjumlah tiga orang yaitu penanggung jawab HSE, HR Manajer dan petugas lapangan. Adapun instrumen pendukung berupa pedoman wawancara, dokumen terkait, telepon genggam (kamera dan perekam). Analisis data pada penelitian ini, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil identifikasi bahaya pelatihan pada personel sebagian besar 15 bahaya yang dapat menimbulkan korban jiwa, pengkajian risiko dalam pelatihan ditemukan 14 risiko dan pengendalian risiko yang telah dilakukan Paspampres yaitu dengan pemberian APD berupa sarung tangan rappelling dan tali cepat, tali karmantel, masker gas, <em>full body harness</em>, rompi anti peluru, helm mata statis, dan lain sebagainya.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Sebagian besar bahaya dapat mengancam jiwa dimana sebanyak 14 risiko telah diidentifikasi, dan Paspampres telah mengendalikan risiko tersebut dengan memberikan peralatan perlindungan diri (APD).</p> 2024-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Public Health Education https://journals.prosciences.net/index.php/JPHE/article/view/186 Kandungan Formalin dan Boraks pada Makanan Jajanan 2024-03-25T03:49:11+00:00 Doni Santoso donnyraditya09@gmail.com Ade Ashar Rahayu adeasharrahayu@gmail.com Asri Herawati asriherawatii026@gmail.com Sausan Salsabillah Sausansalsabillah1843@gmail.com Siti Damayanti yantidamai39@gmail.com Desy Sulistiyorini desy.sulistiyorini@gmail.com <p><strong>Pendahuluan:</strong> Mengkonsumsi pangan yang tidak aman dapat membahayakan kesehatan dan jiwa konsumen, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Bahan–bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks sebagai bahan tambahan makanan mulai marak terjadi dan sering di temukan baik di jajanan maupun di bahan makanan. Menurut WHO, diperkirakan sebanyak 2 juta orang meninggal tiap tahunnya dan 1,5 juta diantaranya merupakan anak-anak</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui gambaran kandungan formalin dan boraks pada makanan jajanan melalui studi literatur.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode penelitian ini adalah sebuah tinjauan pustaka yang bertujuan untuk menyusun, mentabulasi serta membandingkan hasil penelitian, kemudian merangkum keseluruhan penelitian. Pencarian studi dilakukan melalui situs jurnal terakreditasi melalui <em>google scholar</em> menggunakan kombinasi istilah pencarian “Formalin Dan Boraks pada Makanan Jajanan” dan kata kunci lainnya seperti “Boraks” dan “Formalin”. Penelaahan dilakukan pada 20 artikel kemudian peneliti menentukan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sehingga didapat 10 artikel yang sesuai kriteria. Kriteria inklusi jurnal dalam penelitian ini meliputi: akses terbuka, jurnal teks lengkap, waktu publikasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2017-2022), dan relevansi dengan topik penelitian.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil dari telaah <em>full </em>teks artikel sebanyak 20 artikel yang telah didapatkan 10 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Banyak studi penelitian yang tidak dipilih karena tidak memenuhi kriteria inklusi penelitian, khususnya karena jurnal yang diterbitkan berusia lebih dari sepuluh tahun. Studi penelitian menggunakan pendekatan studi kualitatif serta terdapat 1 artikel yang menyatakan bahwa dari hasil penelitian mengandung formalin, 0 artikel yang menyatakan bahwa dari hasil penelitian tidak mengandung boraks, 4 artikel yang mengandung formalin dan boraks, 1 artikel yang tidak mengandung boraks dan formalin, 2 artikel menyatakan bahwa penelitian mengandung formalin tapi tidak mengandung boraks dan 2 artikel mengandung boraks tapi tidak mengandung formalin.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Hasil studi kualitatif menunjukkan bahwa ada artikel yang menyatakan mengandung formalin dan boraks, serta ada artikel yang hanya mengandung formalin atau hanya mengandung boraks.</p> 2024-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Public Health Education